Mari kita mengenali 5 modus kejahatan perbankan yang perlu kita waspadai, karena kejahatan ini bisa saja terjadi pada diri Anda tanpa memandang sepintar apapun Anda. Dengan membaca 5 modus ini, setidaknya anda bisa menyiapkan langkah pencegahan agar tidak terjadinya kejahatan perbankan ini pada Anda. Berikut 5 modus tersebut:
1. Kartu ATM tertahan di mesin ATM
Penjahat memasukkan lidi ke dalam mesin ATM, sehingga ketika kartu ATM Anda dimasukkan, maka kartu Anda tersebut tidak bisa mencapai tombol perintah yang ada di dalam ATM sehingga mesin ATM tidak membaca adanya kartu yang masuk, bahkan dengan lidi tersebut kartu ATM Anda tidak bisa keluar.
Lalu untuk apa penjahat berbuat begitu? dan ternyata ada tindakan selanjutnya yakni, penjahat memasang sticker yang bertuliskan nomor call centre bank terkait yang palsu. Dengan maksud ketika kartu ATM Anda terjebak di dalam mesin ATM, Anda tentu akan panik bukan? dan bila pulsa mencukupi, Anda bisa saja menghubungi call centre palsu yang Anda lihat tersebut.
Ketika Anda menghubungi nomor palsu tersebut, tentu dengan mudah si penjahat menuntun Anda dengan gaya bahasa yang meyakinkan dan terlatih untuk menyebutkan nomor kartu dan nomor PIN ATM. Padahal “Call Centre bank yang asli tidak pernah meminta nomor PIN ATM dari nasabahnya. Modus ini biasanya berupa kelompok dengan 3-5 anggota.
Modus seperti ini biasanya terjadi di Supermarket dengan target ibu-ibu rumah tangga, dan rumah sakit.
Tips agar tidak menjadi korban modus ini adalah, ingat callcenter bank Anda. Atau janganpernah memberikan PIN ATM Anda kepada orang yang tidak Anda kenal, sekalipun itu pihak Bank sendiri.
2. Melalui Facebook
Nah siapa coba yang gak punya akun facebook? Jejaring sosial ini selain untuk berkomunikasi antar sesama, dapat juga dijadikan alat bisnis bagi siapa saja, tak terkecuali penipu. Mungkin menjual sesuatu yang akhirnya barang tak kunjung jua dikirim ke korban, itu sih sering, tapi yang paling fenomenal yakni penipun yang mengandalkan pendekatan emosional. Dimana Penipu dengan korban kadang berinterkasi dengan asyik, mesra, akrab, lucu-lucuan selama berbulan-bulan. Pada akhirnya mereka cenderung satu sama lain, maka ini menjadi kesempatan emas bagi penipu untuk merayu, negosiasi, bahkan tanpa malu meminta sejumlah pulsa, barang atau uang kepada korban, ini kadang berlansung bisa lama.
Penipu biasanya menggunakan akun palsu dengan foto palsu yang cakep atau cantik tapi “tidak pasaran” dan terkadang berasal dari luar negeri yang bisa saja kebetulan wajah mirip dengan wajah lokal, sehingga bila ditelusuri sangat susah untuk mencari siapa pemilik foto tersebut yang asli. Korbanya tentu orang yang sedang merasa kesepian, butuh hiburan, dan teman ngobrol.
3. Mengaku kerabat terdekat yang kepepet butuh uang.
Pernahkah Anda dikirimin sms yang sifatnya mendadak, dimana ada seorang yang mengaku entah itu orang tua Anda, suami atau Istri Anda meminta untuk mengirimkan sejumlah uang dengan alasan palsu untuk menebus tilang, untuk membayar ganti rugi, dompet ketinggalan dan lain-lain. Biasanya penipu menggunakan nomor ponsel palsu yang Anda tentu tidak kenali siapa pemiliknya, dengan berdalih bahwa ponselnya sedang rusak atau di sita. hm,, hati-hati…!
Tipsnya, jangan pernah tanggapin sms yang begituan, bila terlihat meyakinkan, ajukan saja pertanyaan rahasia yang bisa Anda buat untuk menguji seberapa kenal penipu tersebut dengan Anda.
4. Skimming EDC (electronic data capture)
Dengan santai anda memasukan PIN ATM saat Anda bertransaksi melalui Mesin EDC, yang merupkan alat pembayaran instan semacam debit. Bisa dijumpai di toko-toko besar, bahakn toko kecil juga sat ini mulai menggunakannya. Lalu penipuannya dimana??
Ketika anda memasukan PIN, tentu jari Anda mudah dibaca oleh orang-orang sekitar, tidak terkecuali kasir “nakal” itu sendiri. Bila PIN telah diketahui oleh orang yang tidak Anda kenal, tentu bahaya bukan?
5. Mobile Banking
Dengan modus ini korban akan dihubungi oleh pihak yang mengaku telah menyelenggarakan serangkaian acara undian. Dengan memberitahukan ke korban bahwa korban telah memenangkan undian yang bersifat random. dengan kata-kata yang meyakinkan, penipu bisa menggiring korban untuk melakukan registrasi mobile banking sebagai syarat pengambilan hadiah. Saat dituntun, korban diminta menggunakan nomor ponsel yang dituntun dari penipu. Selain itu PIN juga kadang dimintauntuk melengkapkan proses registrasi.
Maka hasilanya, korban terdaftar di mobile banking, tapi dengan identitas nomor milik penipu. bila begitu maka penipu dengan mudah menguras isi tabungan Anda memlaui mobile banking, akrena PIN Anda telah diketahui oleh penipu, Nomor ponsel yang digunakan untuk bertransaksi juga milik penipu. Ngeri bukan??
Berhati-hatilah terhadap pengumuman undian yang sedang marak saat ini, kalau bukan Anda bisa saja saudara Anda, maka sebarkan Informasi ini kepada kerabat terdekat Anda agar 5 modus kejahatan perbankan ini dapat dijadikan bahan kewaspadaan kita bersama.