Orang Islam koq gak bisa bahasa Arab!

Orang islam tidak bisa bahasa arab bagai petani tanpa peralatan tani berteknologi. Ia memang masih bisa menggemburkan tanah dengan mencangkul, tetapi energi yang dikeluarkan serta waktu yang digunakan amat lah lama. Belum lagi jika ia hanya mengandalkan pupuk kandang sebagai penyubur. Subur saja tidak cukup jika tidak tahan terhadap hama. Bagaimana seseorang dapat menghasilkan ladang pertanian yang tumbuh subur nan hijau serta tidak rentan terhadap hama jika peralatan yang dimiliki seadanya.
Ini barangkali analogi orang islam yang tidak bisa bahasa arab. Ia memang tetap bisa belajar ilmu agama, namun hasil nya tidak akan maksimal. Bahasa arab adalah kunci yang akan membuka gudang ilmu agama. Dengan nya lah kita bisa menyelami lautan ilmu islam yang penuh keberkahan dan rahmat. Apalagi bagi seorang da’i atau ustadz. kalau kata orang betawi, Kagak ada kamus nya ustadz kagak ngarti bahasa arab!.
Melihat fenomena yang ada di zaman sekarang. Rupanya bahasa arab bukan lah prioritas bahasa yang harus dikuasai. Sekedar bisa baca Al Qur’an saja sudah patut disyukuri. Orang tua zaman sekarang lebih memilih memasukkan anak-anak nya ke lembaga bahasa asing semisal inggris dan mandarin. Gak tanggung-tanggung, sedari play group sudah dijejali bahasa inggris. Tetapi untuk bahasa arab? eits.. Nanti dulu.. Fenomena ini tidak hanya tampak di kalangan orang tua. Remaja muslim pun demikian. Mereka rela meluangkan waktu, energi, dan biaya untuk ikut kursus bahasa inggris. Ibarat kata, gunung kan ku daki, laut kan ku sebrangi demi menguasai bahasa inggris. Tetapi untuk bahasa arab? tidak ada waktu, tidak ada biaya, sudah terlalu lelah untuk dipelajari. Seakan semua hal dapat dijadikan alasan untuk tidak ikut belajar bahasa arab.
Apakah ini yang dinamakan “Al Wahn”? sebuah penyakit yang diramalkan oleh Rasulullah ratusan tahun yang lalu akan menimpa kaum muslimin. Rasulullah bersabda:
- “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Dawud No. 3745)
Ya.. Umat islam sudah sangat mencintai dunia sehingga semua sarana menuju dunia dengan rakus nya ingin dikuasai semuanya. Sedangkan untuk akhirat hanya dipersiapkan ala kadar nya. Toh Allah maha pengampun! loh! begitu katanya.. Na’udzu billah..
Saya tidak mengatakan bahwa belajar bahasa Arab itu wajib. Tetapi coba bandingkan usaha kita untuk mempelajari bahasa inggris dengan usaha kita mempelajari bahasa arab
Tulisan ini bukan untuk orang yang memang melakukan usaha yang sebanding terhadap keduanya. Tetapi tulisan ini lebih ditujukan kepada orang yang begitu ngotot untuk menguasai bahasa asing selain bahasa arab!
Barangkali diantara pembaca sekalian ada yang terlanjur telah udzur dan tidak mampu lagi untuk belajar bahasa arab.. Namun setidak-tidak nya jangan sampai hal yang sama dialami oleh anak anda. Kata orang bijak, anak harus lebih baik dari orang tuanya. Tidak ada seorang pun dari pencuri yang ingin anak nya lebih profesional dalam hal mencuri. Ia pasti menginginkan yang terbaik buat anak nya. Begitupun dengan anda -saya yakin- menginginkan hal yang terbaik untuk anak dan keluarga anda. Jaaahiduu!! 🙂
Sumber : encangirul.com
http://twitter.com/replies